Ini Dia Pendapat Para Ulama Salaf Tentang Syiah

SYIAH selalu menyebut diri mereka sebagai bagian dari Islam. Paling minimal, mereka mengatakan mereka adalah sekte Islam.
Namun para ulama-ulama salaf berpendapat lain. Berikut adalah pendapat sebagian dari mereka.
Asy-Syaikh Dr. Ibrahim ar-Ruhaili dalam kitabnyaal-Intishar Lish Shahbi wal Aal (hlm. 100—153) menukilkan sekian banyak perkataan ulama tentang kaum Syiah ini.
1.    Al-Imam ‘Amir asy-Sya’bi  berkata, “Aku tidak pernah melihat kaum yang lebih dungu dari Syi’ah.” (as-Sunnah, 2/549, karya Abdullah bin al-Imam Ahmad)
2.    Al-Imam Sufyan ats-Tsauri  ketika ditanya tentang seseorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar, beliau berkata, “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya, “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata, “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)
3.    Al-Imam Malik dan al-Imam Asy-Syafi’i rahimahumallah, telah disebut di atas.
4.    Al-Imam Ahmad bin Hanbal  berkata, “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah) itu sebagai orang Islam.” (as-Sunnah, 1/493, karya al-Khallal)
5.    Al-Imam al-Bukhari  berkata, “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi (penganut Jahmiyah, red.) dan Rafidhi (penganut Syiah Rafidhah, red.), atau di belakang Yahudi dan Nashara (yakni sama-sama tidak boleh, red.). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka.” (Khalqu Af’alil ‘Ibad, hlm. 125)
6.    Al-Imam Abu Zur’ah ar-Razi  berkata, “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari sahabat Rasulullah, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu karena Rasul bagi kita adalah haq dan Al-Qur’an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah para sahabat Rasulullah. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para sahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah (orang-orang zindiq).” (al-Kifayah, hlm. 49, karya al-Khathib al-Baghdadi). (islampos/sumber: assyariah]
Show comments
Hide comments

0 Komentar:

Post a Comment