9 Font Indonesia Banget Karya Anak Bangsa (Monggo Diunduh)

1. Batik Gangster

Nama Font: Batik Gangster
Kreator: Adien Gunarta
Unduh: http://www.fontspace.com/gunarta/batik-gangster
Lisensi: Gratis Komersial (kontak terlebih dahulu)

Batik harus diselamatkan dari pencurian kearifan lokal! Kita harus membentuk Gangster dan mengacaukan segala sistem yang berusaha mencuri batik dari tangan Indonesia! Yeaaah!!

2. Kawung Textile

Nama Font: Kawung Textile
Kreator: Adien Gunarta
Unduh: http://www.dafont.com/kawung-textile.font
Ijin: Free for Personal Use

Terusun dari dua elemen dasar, yaitu bunga yang kecil dan bunga yang besar. Sebenarnya kehadiran gambar bunga yang banyak ini adalah dari gabungan lingkaran-lingkarang uang saling melewati batas masing-masing, sehingga terbentuk bunga dengan empat lembar mahkota bunga.

Dengan bentuk dasar setiap huruf yang kaku, font ini menampilkan sisi elegan berupa bunga-bunga pada bagian dalam setiap huruf. Kelemahan dapat ditemukan pada font ini pada huruf yang mempunyai bentuk diagonal, yaitu huruf K, M, N, W, X, R, Y, K, Z, dan V.

3. Kemasyuran Jawa




Nama Font: Kemasyuran Jawa
Kreator: Adien Gunarta
Unduh: http://www.dafont.com/kemasyuran-jawa.font
Ijin: Free for Personal Use
Font ini saya buat menggunakan Fontstruct. Beruntung, font ini juga terpilih menjadi Top Pick di fontstruct. Menghadirkan sebagian dari gaya tulisan hanacaraka pada huruf-huruf latin yang ada, Font ini berhasil memiliki gaya jawa secara menyeluruh. Ditambah dengan menonjolkan sisi-sisi artistik dan ornamental pada ujung-ujung garis berupa bulatan yang mampu menampilkan teks yang lebih klasik. Walaupun demikian, pada beberapa huruf seperti "V", pembuat font terlihat kurang cerdik untuk menyikapi kerning atau jarak antar karakter. Atas semuanya, font ini tergolong bagus.
4. FTF Indonesiana Serif Free ;)
Sejak menteri kebudayaan kita diganti menjadi Pak Jero Wacik, pariwisata Indonesia kembali menggeliat. Denyut wisatawan kembali terdengar dari Aceh, Bali, Bromo, Miangas, Ambon sampai Papua. Para wisatan asing maupun domestik mulai mencintai untuk menjelajah Indonesia yang sebenarnya. Hal ini tidak lepas dari usaha keras dari periklanan Visit Indonesia yang menghabiskan miliaran rupiah. 



Logotype Visit Indonesia 2008 hingga sekarang adalah sama. Mungkin dikarenakan logo tersebut sudah pas dan belum perlu untuk diganti. Logotype tersebut dibuat oleh Novita di sebuah perusahaan Octavate. Dia membuat logotype ini tanpa membuat fontnya terlebih dahulu (benar-benar logotype). Logotype sendiri adalah sebuah simbol atau lambang yang bertindak sebagai merek dagang atau sarana identifikasi lembaga atau badan lain, biasanya disebut sebagai logo. Atau singkatnya Logotype adalah logo yang menyertakan huruf(type) ke dalam merek dagang tersebut.

Lambang Visit Indonesia adalah sebuat Logotype murni. Beruntung, seorang pembuat font bernama Abdul Hafiz (FizzLabs) membuat versi logotype Visit Indonesia ini menjadi sebuat font yang komplit dari A-Z, angka, dan beberapa tanda baca (yang sebelumnya hanya terdiri dari huruf V,i,s,t,I,n,d,o,e,s,a,2,0,8, dan 9). Terlebih, Abdul Hafiz memberikan lisensi gratis pada pengguna non-komersial. Font tersebut terinspirasi sepenuhnya dari upaya-upaya eksplorasinya terhadap logotype visit Indonesia. Akhirnya, terciptalah font elegan dari eksplorasi logotype Visit Indonesia yang berbama "FTF Indonesiana Serif Free". Font tersebut memiliki 3 versi yang siap diunduh di dafont.com secara gratis.

Unduh:
5. Batik Font 1

Nama Font: Batik Font 1
Kreator: Sutrisno Budiharto (Asia Culture)
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. (wikipedia)

6. Batik Dayak Font

Nama Font: Batik Dayak Font
Kreator: Sutrisno Budiharto (Asia Culture)


Dayak atau Daya adalah kumpulan berbagai subetnis Austronesia yang dianggap sebagai penduduk asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya sungai dimasa sekarang yaitu setelah berkembangnya agama Islam di Borneo, sebelumnya Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.

Seperti sebutan Bidayuh dari bahasa kekeluargaan Dayak Bidayauh itu sendiri yaitu asal kata "Bi" yang bearti "orang" dan Dayuh yang bearti " Hulu" jadi Bidayuh bearti "orang hulu". Sebutan Ot Danum yang berasal dari bahasa mereka sendiri yaitu asal kata "Ot" yang bearti hulu dan Danum yang bearti "air" jadi Ot Danum bearti Hulu Air ( sungai ) yaitu orang-orang yang bermukim di daerah hulu. Sebutan Biaju dari bahasa Biaju ( Lama / kuno ) sendiri yang berasal dari kata "Bi" yang bermakna "Orang" dan kata "Aju / Ngaju" yang bermakna hulu jadi Biaju bermakna "orang hulu". Di daerah sarawak Malaysia suku Dayak rumpun Apokayan ( Kayan, Kenyah dan Bahau ) sering disebut "Orang Ulu" ini juga merupakan pe-melayu-an dari kata " Apokayan" itu sendiri. 

Dari Wikipedia, oleh F. Boyle


Sementara itu warga Dayak Kendayan setelah kedatangan Islam oleh orang luar juga sering disebut "orang hulu" dan diterjemahkan ke dalam bahasa mereka sendiri dengan kata " Daya". Jadi sangat jelas bahwa sebutan Dayak ini adalah sebutan kolektif karena orang Dayak terdiri dari beragam budaya dan bahasa, yang kehidupannya sangat erat berhubungan dengan sungai ( Budaya Sungai ), hal ini disebabkan karena setelah kedatangan Islam hampir seluruh perkampungan orang-orang Borneo asli yang masih berbudaya asli ( Dayak ) banyak terdapat tidak di pesisir pantai laut lagi ( meski di beberapa wilayah masih terdapat di pesisir pantai Laut ), melainkan di sepanjang daerah aliran sungai ( DAS ). 

Kata Dayak sendiri selain berasal dari bahasa Dayak Kendayan, juga berasal dari bahasa Dayak kenyah dan Dayak lainnya, yakni dari istilah kata " Daya" yang memiliki dua arti yakni "daerah hulu" dan "kekuatan".

7. Asmat Font 2007

Nama Font: Asmat Font 2007
Kreator: Sutrisno Budiharto (Asia Culture)
Unduh: http://www.dafont.com/asmatfont2007.font

Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.

Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya dibawa ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh penduduk untuk dimakan bersama. Mereka menyanyikan lagu kematian dan memenggalkan kepalanya. Otaknya dibungkus daun sago yang dipanggang dan dimakan.

Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.

8. Awesome Java


Nama Font: Awesome Java
Kreator: Adien Gunarta
Unduh: http://www.dafont.com/awesome-java.font
Izin: Free for Personal Use, Donationware

Font ini saya buat dengan fontstruct, dengan bergaya tulisan aksara Jawa. Saya kira sangat sedikit sekali font yang bergaya tulisan aksara jawa, yang lebih terkenal adalah bergaya China, Jepang atau Thailand. Padahal simulasi dari skrip jawa ini sebenarnya tak kalah unik dengan aksara lainnya di dunia ini.

9. Jawa Palsu
 
Show comments
Hide comments

1 Komentar: